Canon PowerShot S90

Bingung! Itulah komentar seorang rekan saat mencoba kamera ramping Canon yang cincin lensanya bisa diputar ini. Padahal, justru di situlah keunikan Canon PowerShot S90.

Resolusi kamera memang hanya 10 megapixel, tetapi lensanya wide angle yang cepat dengan f2. Panjang fokal (zoom optical) bisa diatur dari cincin fokus tersebut, dengan pilihan 28, 35, 50, 85, dan 105 mm. Istimewanya, fungsi di cincin ini boleh diatur lagi, misalnya untuk mengatur kompensasi exposure, mengatur ISO, white balance, kecepatan shutter, fokus, aperture, atau zoom. Ini di luar pengaturan yang ada di roda pengatur di belakang kamera.

Jujur, PowerShot S90 yang bergaya bak seri Ixus ini membuat PCplus harus membiasakan diri. Banyak hal baru. Exposure bisa diatur. Format RAW yang langka di kamera kompak sudah diusung. Posisi tombol shutter pun tidak lagi tepat di pinggir kanan, tetapi agak masuk. Flash tidak bisa dikeluarkan manual, tetapi langsung menyembul di sisi kiri saat kamera mendeteksi kondisi minim cahaya. Penyembulan flash bahkan sempat membuat PCplus kaget (untungnya tidak sampai menjatuhkan kamera).

Namun, setelah terbiasa, PCplus cukup menikmati S90. Responsnya cepat. Hasil bidikannya tajam. Di kondisi minim cahaya, PCplus tinggal pilih moda low light di dial mode tanpa repot mengatur ini dan itu. Di moda low light, ISO otomatis diatur sampai 12.800. Selain itu, tersedia pilihan ISO 80-3200.

Saat tak mau repot, PCplus pakai saja moda auto yang dapat mendeteksi scene, gerakan, dan wajah. Juga ada 8 moda lainnya, lengkap dengan ringkasan fungsi masing-masing moda yang hadir sesaat di LCD. Jadi, tidak perlu repot membuka-buka manual loh!

Agak disayangkan, baterai NB-6L dengan kapasitas 1000mAh hanya sanggup bertahan untuk 150-192 bidikan. Untunglah baterai ini bisa diisi ulang di charger yang tersedia. Waktunya pun tak lama, sekitar 2 jam.